sejak puisi mengalir
sejak langit meratap
mengapa air mataku
terasa baru bagai embun terasa baru?
burung rembang membuka sayap
daun-daun menjadi lebih redup
aku lewat lagi berdayung di depanmu
kau siap lagi berdiri di tebing
semua pepohon menjadi sepohon di sampingmu
semua detik menjadi sedetik di matamu
sungai ini pun terasa betapa gemuruh
menyambut semarak api di bahumu
katakan padaku
sejak malam menjelma
sejak maut menyentuh
mengapa sepi jiwamu
terasa baru bagai pedihku terasa baru?
Karya: Latiff Mohidin