-->

Jumaat, Ogos 08, 2008

Racun untuk mertua


Dahulu kala di negeri Cina,adalah seorang gadis bernama Li-Li. Ia baru menikah dan tinggal di wisma mertua indah.Dalam waktu singkat, Li-Li tahu bahwa ia sangat tidak cocok tinggal serumah dengan ibu mertuanya.Karakter mereka sangat jauh berbeda.Dan Li-Li sangat tidak menyukai kebiasaan ibu mertuanya.

Hari berganti hari, begitu pula bulan berganti bulan.Li-Li dan ibu mertuanya tak pernah berhenti berdebat dan bertengkar. Yang makin membuat Li-Li kesal adalah adat kuno Cina yang mengharuskan ia untuk selalu menundukkan kepala untuk menghormati mertuanya dan mentaati semua kemauannya. Semua kemarahan dan ketidakbahagiaan di dalam rumah itu menyebabkan kesedihan yang mendalam pada hati suami Li-Li,
seorang yang berjiwa sederhana.

Akhirnya,Li-Li tidak tahan lagi terhadap sifat buruk dan kelakuan ibu mertuanya.Dan ia benar-benar telah bertekad untuk melakukan sesuatu. Li-Li pergi menjumpai seorang teman ayahnya yaitu Sinshe Wang yang mempunyai Toko Obat Cina. Ia menceritakan situasinya dan minta dibuatkan ramuan racun yang kuat untuk diberikan pada ibu mertuanya.

Sinshe Wang berpikir keras sejenak. Lalu ia berkata, "Li-Li, saya mau membantu kamu menyelesaikan masalahmu, tetapi kamu harus mendengarkan saya dan mentaati apa yang saya sarankan."Li-Li berkata, "OK pak Wang, saya akan mengikuti apa saja yang bapak katakan, yang harus saya perbuat."
Sinshe Wang masuk ke dalam, dan tak lama ia kembali dengan menggenggam sebungkus ramuan. Ia berkata kepada Li-Li, "Kamu tidak bisa memakai racun keras yang mematikan seketika, untuk meyingkirkan ibu mertuamu, karena hal itu akan membuat semua orang menjadi curiga. Oleh karena itu, saya memberi kamu ramuan beberapa jenis tanaman obat yang secara perlahan-lahan akan menjadi racun di dalam tubuhnya.Sinshe Wang melanjutkan, “Setiap hari, sediakan makanan yang enak-enak dan masukkan sedikit ramuan obat ini ke dalamnya. Lalu, supaya tidak ada yang curiga saat ia mati nanti, kamu harus hati-hati sekali dan bersikap sangat bersahabat dengannya. Jangan berdebat dengannya, taati semua kehendaknya, dan perlakukan dia seperti seorang ratu."

Li-Li sangat senang. a berterima kasih kepada pak Wang dan buru-buru pulang ke rumah untuk memulai rencana membunuh ibu mertuanya.Minggu demi minggu, bulan demi bulan pun berlalu. Setiap hari Li-Li melayani mertuanya dengan makanan yang enak-enak,yang sudah "dibumbuinya".

Ia mengingat semua petunjuk dari Sinshe Wang tentang hal mencegah kecurigaan. Maka ia mulai belajar untuk mengendalikan amarahnya,mentaati perintah ibu mertuanya,dan memperlakukannya seperti ibunya sendiri.

Setelah enam bulan lewat, suasana di dalam rumah itu berubah secara drastis.Li-Li sudah mampu mengendalikan amarahnya sedemikian rupa sehingga ia menemukan dirinya tidak pernah lagi marah atau kesal.Ia tidak pernah berdebat lagi dengan ibu mertuanya selama enam bulan terakhir karena ia mendapatkan bahwa ibu mertuanya kini tampak lebih ramah kepadanya. Sikap si ibu mertua terhadap Li-Li telah berubah, dan mulai mencintai Li-Li seperti puterinya sendiri.Ia terus menceritakan kepada kawan-kawan dan sanak familinya bahwa Li-Li adalah menantu yang paling baik yang ia peroleh.

Li-Li dan ibu mertuanya saling memperlakukan satu sama lain seperti layaknya seorang ibu dan anak yang sesungguhnya. Suami Li-Li sangat bahagia menyaksikan semua yang terjadi. Suatu hari, Li-Li pergi menjumpai Sinshe Wang dan meminta bantuannya sekali lagi.Ia berkata, "Pak Wang, tolong saya untuk mencegah supaya racun yang saya berikan kepada ibu mertua saya tidak sampai membunuhnya!”

“Ia telah berubah menjadi seorang wanita yang begitu baik, sehingga saya sangat mencintainya seperti kepada ibu saya sendiri. Saya tidak mau ia mati karena racun yang saya berikan kepadanya." Sinshe Wang tersenyum.Ia mengangguk-anggukkan kepalanya. "Li-Li, tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Saya tidak pernah memberi kamu racun. Ramuan yang saya berikan kepadamu itu hanyalah ramuan penguat badan untuk menjaga kesehatan beliau.”

“Satu-satunya racun yang ada, adalah yang terdapat di dalam pikiranmu sendiri, dan di dalam sikapmu terhadapnya, …tetapi semuanya itu telah disapu bersih dengan cinta yang kamu berikan kepadanya ..." Sadarkah anda bahwa sebagaimana anda memperlakukan orang lain maka demikianlah persis bagaimana mereka akan memperlakukan anda? Ada pepatah Cina kuno berkata: "Orang yang mencintai orang lain, akan dicintai juga sebagai balasannya."

Sabtu, Ogos 02, 2008

My Puzzle




I am A Crossword Puzzle



You are well read, and you have a good head for remembering facts.

You are a wordsmith. You have a way with words, and you're very literate.

You are a mysterious person who enjoys dropping little clues every now and then.

Pernahkah?

Pernahkan anda mengalami situasi di mana suatu ketika anda terasa begitu sunyi dan memerlukan seseorang untuk berbicara tetapi tiada siapa yang dapat anda hubungi atau orang yang anda hubungi hanya menyepikan diri?

Pernahkah anda terasa yang diri anda hanyalah sekadar sandaran tempat teman-teman, handai taulan melepaskan sepi dan bosan, mengadu duka dan susah, meluah keliru dan resah dan akan dihubungi hanya apabila diperlukan? Saya telah melalui situasi ini berulangkali...dan ada kalanya merasakan betapa teganya mereka memperlakukan saya demikian rupa. Saya cuba menjadi pendengar yang setia. Cuba menjadi pengimbang yang neutral, bercakap tentang realiti bkn mimpi.

Kdg2 saya rasa mcm ntah apa2 je diaorg buat kat saya ni. Waktu ada masaalah, hari2 menjengah di muka pintu. Ketika perasaannya gundah, siang malam smsnya berlumba-lumba masuk ke inbox saya. Saya tanpa jemu akan mendengar segala cerita, membaca segala luahan diorang,akan menjawb dengan pujukan, dgn nasihat yg entah diterima entahkan tidak. Tapi biasanya kalau jawapan dan nasihat manis yang saya berikan, mereka akan rancak membalas. Sebaliknya jika jawapan dan nasihat pahit yang saya hulurkan, mereka hanya akan membalas dgn 'ermmm', 'ntahlah' dan ada masanya terus hilang berminggu-minggu malah berbulan2 tanpa dikesan.

Apa sebenanrnya yang mereka mahu daripada saya agaknya? Mereka mahu saya becakap ttg sst yg mereka suka dengar? Kata2 indah yg mampu membuat mereka tersenyum dan menggantung harapan meskipun dusta? Maaflah! Dalam mimpi saja ya! Saya bukan jenis manusia yg begitu!

Mengadulah apa saja dengan saya, saya dengar. Luahkanlah apa saja pada saya, saya sanggup luangkan masa. Berceritalah apa saja dengan saya, saya boleh berkongsi tangis dan tawa bersama.

Kadang2 saya tersenyum sendiri. Walaupun ada masanya saya amat merindui ssorg yg karib dalam hidup saya, saya takkan menggangu mereka kerana saya tahu mereka sedang bahagia. Tetapi setelah berbulan2. jika saya menerima sms daripadanya; sebelum membaca sms tersebut saya sudah boleh enduga...OooOooOoo...mesti ada sesuatu yang tak kena!

Begitulah realiti yang telah sering saya lalui. Tapi saya sedar...kita harus memperjuangkan kehidupan kita sendiri, tanpa mengharapkan sesiapa menemani...kerana akhirnya nanti, kita akan tetap bersendirian di kamar sepi...kotak persegi yg gelap tanpa teman di sisi...

Nota: Ada teman-teman yang bertanya...kenapa kau tak pernah luahkan perasaan kau pada kami? Aku tak pernah mendengar kau merungut atau mengadu apa-apa! Jawapan saya, "Saya ada medium saya sendiri untuk meluahkannya." :)

.~Sebelum Mata Terpejam~ ©2006 - 2014. Hakcipta :rafikasastras~Sebelum Mata Terpejam~